Ad Code

Responsive Advertisement

Mengapa Otak Kita Sulit Lepas dari Gadget? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Data dari State of Mobile 2024 menunjukan masyarakat Indonesia sebagai penduduk yang menghabiskan waktu paling lama di sosial media tertinggi di dunia. Masyarakat indonesia pada tahun 2023 rata rata menghabiskan waktu bersosial media sekitar 6, 05 jam sehari. Dari data tersebut, dapat menjadi indikasi bahwa banyak masyarakat kita yang mengalami kecenderungan bermain sosial media. Sedangkan, kecenderungan bermain sosial media akan berdampak buruk, seperti kerusakan senyawa pada otak manusia.


Kecanduan sosial media adalah kecenderungan melakukan aktivitas sosial media dalam waktu yang lama. Akibatnya, kecenderungan ini dapat akan membuat si penderita malas beraktivitas selain hanya berselancar di sosial media. Hal tersebut tentunya akan membunuh produktivitas, kreativitas, dan hal penting lainya. Oleh sebab itu, jika mengalami kecenderungan tersebut, penting untuk segera melepas diri dari aktivitas tersebut. Dengan mengenali penyebab kecanduan sosial media akan membantu kita dalam menemukan solusi yang tepat untuk terbebas dari cengkraman sosial media.


Berikut adalah 3 alasan mengapa manusia bisa mengalami kecanduan sosial media yang telah  dilansir dari berbagai sumber


1. Lonjakan Dopamine 

Lonjakan dopamin akan terjadi pada saat kita berselancar dalam sosial media, seperti pada saat kita mendapatkan like, komentar, dan jumlah view yang melimpah, semua itu adalah pengaruh dari lonjakan dopamin. Dopamine berfungsi sebagai pembentuk perasaan senang, bahagia, dan juga sebagai sistem mekanisme otak yang akan mendorong kita untuk melakukan aktivitas yang menimbulkan kepuasan. Oleh sebab itu, sosial media, khususnya konten hiburan, akan memberikan kita dorongan untuk melakukan lagi, lagi, dan lagi


2. FoMO 

Kecenderungan dalam takut tertinggal sebuah tren atau informasi ( FoMO ) juga dapat membentuk potensi kecanduan pada sosial media. Studi dalam jurnal Applied Business and Administration menyebutkan bahwa penggunaan sosial media secara signifikan akan mempengaruhi peningkatan perilaku FoMO, dan semakin tinggi perilaku FoMO, maka semakin tinggi juga dalam bersosial media. Sehingga, pada akhirnya akan menciptakan siklus berulang yang ujungnya akan berpotensi sebagai individu pecandu sosial media 


3. Stress dan Kecemasan

Dilansir dari jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( Edu Dharma ) menyebutkan bahwa kecanduan sosial media dapat disebabkan oleh faktor stres, terutama stress akademik. Sehingga, individu menjadikan sosial media sebagai tempat pelampiasan stress yang ditimpanya. Stress mungkin saja dapat sedikit terobati dengan hiburan dalam sosial media. Akan tetapi, yang namanya pelarian bukanlah solusi sesungguhnya dari masalah yang menimpa manusia. Pelarian hanyalah aktivitas menunda atau menghindar dari menghadapi masalahnya. Oleh sebab itu, pelarian bermain sosial media tersebut tidak akan mencabut akar dari masalah, tetapi malah menambah masalah baru, yakni kecanduan sosial media.


Kecanduan sosial media akan membuat kita menjadi pribadi yang lupa waktu, pemalas, dan rendahnya kemampuan berpikir. Akan tetapi, sekarang kamu sudah mengetahui berbagai penyebab dari kecanduan sosial media. Oleh sebab itu, pengetahuan ini berguna dalam mencegah kamu dari candu sosial media. Namun, bagi kamu yang sudah terjebak di dalamnya, apakah kamu tidak mau keluar berusaha keluar dari lingkaran sampah tersebut?



Referensi

A, A. D., & Putri, F. A. N. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Fear Of Missing Out (FoMO). Applied Business and Administration Journal, 2. https://journal.ebizmark.id/index.php/abaj/article/download/51/60

JAMALUDIN, J., SYARIFAH, A., & KARYADI, K. (2022). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat, 6(2), 138-155. doi:http://dx.doi.org/10.52031/edj.v6i2.424

Warga RI Satu-satunya di Dunia, Indonesia Nomor Satu Kecanduan Parah. (2024, January 18). CNBC Indonesia. Retrieved October 22, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240118094308-37-506863/warga-ri-satu-satunya-di-dunia-indonesia-nomor-satu-kecanduan-parah


Post a Comment

0 Comments

Ad Code

Responsive Advertisement